Orang meronda,sering dibilang mubadzir sebab tidak tidur sampai larut hanya untuk bercengkerama dengan tetangga. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar,sebab justru dari kegiatan ngumpul para adam ini sering memunculkan kesegaran dalam sebuah proses bermasyarakat. Memang,sambil terkantuk pagi harinya dikala kerja,seolah-olah ronda cuma sebuah kegiatan buang tenaga. Padahal ronda adalah bentuk komunikasi "ndeso" yang sangat kental dengan dialog-dialog komunikatif yang bahkan kreatif. Dialog-dialog para "ndesoer" kadang nakal dan bahkan liar,dari persoalan ekonomi sampai persoalan politik. Ditengah sebaran kartu remi sebagai arena "cegah-lek" orang bebas menyuarakan dan mengevaluasi pejabat manapun. Sepulang ronda,mereka lega karena ketemu saudara. Sepulang ronda,mereka tidak larut dalam diskusi politik,sosial dan ekonomi. Mereka lupakan semua persoalan dan bekerja,sebagai petani.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comments :
Posting Komentar